أَبَانَ
،ا السَّمَاوَاتِ فِي الَّذِي أَبَانَ
! اسْمُكَ لِيَتَقَدَّسِ
! مَلَكُوتُكَ لِيَأْتِ
! السَّمَاءِ فِي هِيَ كَمَا الأَرْضِ عَلَى مَشِيئَتُكَ لِتَكُنْ
! الْيَوْمَ أَعْطِنَا كَفَافَنَا خُبْزَنَا
، ذُنُوبَنَا لَنَا رْ وَاغْفِ
! إِلَيْنَا مُذْنِبِينَ لِلْنَحْنُ نَغْفِرُ كَمَا
، تَجْرِبَةٍ فِي تُدْخِلْنَا وَلاَ
، الشِّرِّيرِ مِنَ نَجِّنَا لَكِنْ
. الأَبَدِ إِلَى وَالْمَجْدَ وَالْقُوَّةَ الْمُلْكَ لَكَ لأَنَّ
.آمِين
’abā-nā alladhī fī as-samāwāt-i,
li-ya-ta-qaddas-i asm-u-ka!
li-ya-’ti malakūt-u-ka!
li-takun ma-shī’at-u-ka ʽalā al-’arḍ-i kamā hīa fī as-samā’-i!
khubz-a-nā kafāf-a-nā ’a-ʽṭi-nā al-yawm-a!
wa-aghfir la-nā dhunūb-a-nā,
kamā na-ghfir-u naḥnu li-lmu-dhnib-ī-na ’ilay-nā!
wa-lā tu-dkhil-nā fī ta-jribat-in,
lakin najji-nā mina ash-shirrīr-i,
l’anna laka al-mulka wa-al-qūwaha wa-al-majda ’ilā al-’abadi.
’āmīn.
ARABIC (ARAB)
ابانا الذي في السموات Abānā alladhī fī s-samāwāti
ليتقدس اسمك li-yataqaddasi 'smuka
ليات ملكوتك li-ya'ti malakūtuka
لتكن مشيئتك li-takun mashī`atuka
كما في السماء كذلك على الارض kamā fī s-samā`i, kadhālika ´alā l-ardi
خبزنا كفافنا اعطنا اليوم khubzanā kafāfanā a´tinā l-yawma
واغفر لنا ذنوبنا wa-ghfir lanā dhunūbanā
كما نغفر نحن ايضا للمذنبين الينا kamā naghfiru nahnu aydan li-l-mudhnibīna ilaynā
ولا تدخلنا في تجربة wa-lā tudkhilnā fī tajribatin
لكن نجنا من الشرير lākin najjinā mina sh-shirrīri.
آمين āmīn.
Kamis, 06 Mei 2010
Arti nama “Isa”
Arti nama “Isa”
Nama “Isa” yang bersinonim dengan nama “Yesus” dalam bahasa Indonesia (lihat seri 2.4 dan seri 2.5) berpangkal dari nama Ibrani יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua”.
Dengan demikian, kita perlu menyelidiki arti nama יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua” untuk mengetahui arti nama “Isa”.
Nama יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua” berasal dari kalimat יהוה הוֹשִׁיעַ “YHWH hôšîa”
הוֹשִׁיעַ יהוה → יְהוֹשֻׁעַ (i)
Transliterasi hôšî‘ YHWH Yhôš‘
Transkripsi Hôšîa YHWH Yəhôšua
Fungsi dalam kalimat Predikat Subyek
Dalam seri 1.6 telah dibahas bahwa יהוה “YHWH” adalah ﺍﷲ “Allāh” dan ﺍﷲ “Allāh” adalah יהוה “YHWH”. Dengan demikian,
subyek dalam kalimat tersebut di atas adalah ﺍﷲ “Allāh”. (ii)
Kata הוֹשִׁיעַ “Hôšîa” (bahasa Ibrani) adalah kata kerja turunan Hiphil dari kata kerja Qal יָשַׁע “YāŠa‘” dan berbentuk perfek – aktif – persona III – maskulin – tunggal. Makna leksikal kata kerja יָשַׁע “YāŠa‘” adalah menyelamatkan (to save – bahasa Inggris). Kata kerja Hiphil punya arti menyebabkan (kausatif). Dengan demikian, makna gramatikal kata הוֹשִׁיעַ “Hôšîa” adalah:
menyebabkan … menyelamatkan … (iii)
Bila tanda titik-titik yang pertama dalam kalimat (iii) itu diwakili dengan variabel X dan titik-titik yang kedua dalam kalimat yang sama diwakili dengan variabel Y, maka kalimat (iii) tersebut dapat dituliskan demikian:
menyebabkan X menyelamatkan Y (iv)
Jadi, makna gramatikal kalimat יהוה הוֹשִׁיעַ “YHWH hôšîa” adalah
ﺍﷲ “Allāh” menyebabkan X menyelamatkan Y (v)
Perhatikan, kalimat sederhana yang hanya terdiri dari subyek dan predikat dalam bahasa Ibrani (lihat kalimat (i)) punya makna yang perlu dijabarkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kalimat majemuk setara yang terdiri dari 2 subyek, 2 predikat, dan 1 obyek (lihat kalimat (vi)).
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan X Menyelamatkan Y (vi)
Subyek Predikat Subyek Predikat Obyek
Kalimat I Kalimat II
Kalimat Majemuk Setara
Siapakah X yang menyelamatkan? Siapa pula Y yang diselamatkan?
Untuk mengetahui hal itu, kita perlu memperhatikan penjelasan dari Sang Empunya nama, yaitu Isa Al Masih itu sendiri.
και εαν τις μου ακουςη των ρηματων και μη φυλαξη εγω ου κρινω αυτον˙ ου γαρ ηλθον ινα κρινω τον κοσμον, αλλ ινα σωσω τον κοσμον
aDan jikalau orang mendengar perkataanKu (Ku= Isa) bdan tidak melakukannya, cAku (Isa) tidak menghakiminya sekarang, dkarena sekarang ini Aku (Isa) datang ebukan supaya menghakimi dunia, fmelainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia.
(Injil Yohanes 12:47)
Ayat 47f αλλ ινα σωσω τον κοσμον ” melainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia” menunjukkan bahwa Sang “Aku” menyelamatkan dunia. Kata “Aku” dalam ayat tersebut menunjuk kepada Isa Al Masih sebagaimana ditunjukkan dalam Injil Yohanes 12:44a Ιησους δε εκραξν και ειπεν “Tetapi Isa berkata dan berseru”. Artinya, variabel X dalam kalimat (vi) itu adalah Isa Al Masih. Jadi, kalimat (vi) dapat dituliskan jadi:
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa Menyelamatkan Y (vii)
Subyek Predikat Subyek Predikat Obyek
Kalimat I Kalimat II
Kalimat Majemuk Setara
Ayat 47f αλλ ινα σωσω τον κοσμον ” melainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia” juga menunjukkan pihak yang diselamatkan, yaitu: τον κοσμον “dunia”. Jadi, variabel Y dalam kalimat (vii) itu adalah dunia, sehingga kalimat tersebut menjadi:
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa menyelamatkan dunia (viii)
Subyek Predikat Subyek Predikat Obyek
Kalimat I Kalimat II
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat (viii) dapat dituliskan tanpa analisis sintaksis sebagai berikut:
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa menyelamatkan dunia (ix)
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa arti nama יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua” (Isa, Yesus) adalah ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa menyelamatkan dunia. Arti nama yang panjang itu seringkali disingkat jadi:
Juru Selamat dunia (world savior) atau Juru Selamat (savior) (x)
Arti nama itu didukung dengan argumentasi bahwa nama tersebut bukan nama pemberian orang tua, melainkan nama yang Allah berikan melalui firman yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Maryam (Injil Lukas 1:31) dan Yusuf (Injil Matius 1:21). Meskipun ada banyak orang yang bernama “Isa”, hanya Isa Al Masih saja Allah karuniai nama “Isa”. Isa-Isa yang lain namanya berasal dari orang tuanya, bukan nama yang diperoleh melalui firman Allah. Pemberian nama ini saja sudah dapat menunjukkan bahwa orang yang diberi nama Isa oleh Allah diberi tugas menyelamatkan dunia.
Pertanyaan:
1. Siapakah penyelamat dunia itu? Allah ataukah Isa?
Jawab:
Secara fisik, penyelamat dunia adalah Isa Al Masih. Namun, secara metafisis, yang menyebabkan Isa Al Masih menyelamatkan dunia adalah ﺍﷲ “Allāh”, jadi penyelamat dunia adalah ﺍﷲ “Allāh”.Dengan kata lain, juru selamat dunia adalah ﺍﷲ “Allāh” (tinjauan metafisis) dan Isa Al Masih (tinjauan fisis), tergantung tinjauannya.
Peran Isa tersebut dapat dianalogikan dengan peran tim SAR yang menyelamatkan korban bencana alam. Secara fisik dan kasat mata, tim SAR lah yang menyelamatkan korban bencana, namun secara metafisis, Allah-lah yang menyelamatkan korban bencana alam itu. Jawaban pertanyaan tersebut tergantung pada tinjauan yang kita pakai.
2. Apakah penjelasan ini tidak mengingkari kodrat Ilahiyah Isa Al Masih Al Kalimatullah?
Jawab:
Penjelasan tersebut sama sekali tidak mengingkari kodrat Ilahiyah dan kodrat insani Isa Al Masih sebagai Kalimatullah yang nuzul ke dunia.
Analoginya demikian:
Bila Isa dianalogikan dengan peta, maka peta itulah yang menyelamatkan orang tersesat agar tidak tersesat. Ilmu dalam peta itu adalah Ilmu Allah yang berkodrat Ilahiyah, namun lembaran peta itu lengkap dengan gambar-gambarnya dan tulisan-tulisannya adalah berkodrat Insani. Allah menyebabkan “peta itu” (yaitu Isa Al Masih) menyelamatkan dunia, baik peta dalam artian makhluqiyah (kertas, tinta, tulisan, gambar) maupun peta dalam artian Ilahiyah (Ilmu Dzati yang terkandung dalam peta itu dan yang merupakan hakikat peta tersebut). Tentang kodrat ganda Isa Al Masih dan kodrat ganda Kitabullah telah dibahas pada seri-seri sebelumnya.
Nama “Isa” yang bersinonim dengan nama “Yesus” dalam bahasa Indonesia (lihat seri 2.4 dan seri 2.5) berpangkal dari nama Ibrani יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua”.
Dengan demikian, kita perlu menyelidiki arti nama יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua” untuk mengetahui arti nama “Isa”.
Nama יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua” berasal dari kalimat יהוה הוֹשִׁיעַ “YHWH hôšîa”
הוֹשִׁיעַ יהוה → יְהוֹשֻׁעַ (i)
Transliterasi hôšî‘ YHWH Yhôš‘
Transkripsi Hôšîa YHWH Yəhôšua
Fungsi dalam kalimat Predikat Subyek
Dalam seri 1.6 telah dibahas bahwa יהוה “YHWH” adalah ﺍﷲ “Allāh” dan ﺍﷲ “Allāh” adalah יהוה “YHWH”. Dengan demikian,
subyek dalam kalimat tersebut di atas adalah ﺍﷲ “Allāh”. (ii)
Kata הוֹשִׁיעַ “Hôšîa” (bahasa Ibrani) adalah kata kerja turunan Hiphil dari kata kerja Qal יָשַׁע “YāŠa‘” dan berbentuk perfek – aktif – persona III – maskulin – tunggal. Makna leksikal kata kerja יָשַׁע “YāŠa‘” adalah menyelamatkan (to save – bahasa Inggris). Kata kerja Hiphil punya arti menyebabkan (kausatif). Dengan demikian, makna gramatikal kata הוֹשִׁיעַ “Hôšîa” adalah:
menyebabkan … menyelamatkan … (iii)
Bila tanda titik-titik yang pertama dalam kalimat (iii) itu diwakili dengan variabel X dan titik-titik yang kedua dalam kalimat yang sama diwakili dengan variabel Y, maka kalimat (iii) tersebut dapat dituliskan demikian:
menyebabkan X menyelamatkan Y (iv)
Jadi, makna gramatikal kalimat יהוה הוֹשִׁיעַ “YHWH hôšîa” adalah
ﺍﷲ “Allāh” menyebabkan X menyelamatkan Y (v)
Perhatikan, kalimat sederhana yang hanya terdiri dari subyek dan predikat dalam bahasa Ibrani (lihat kalimat (i)) punya makna yang perlu dijabarkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kalimat majemuk setara yang terdiri dari 2 subyek, 2 predikat, dan 1 obyek (lihat kalimat (vi)).
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan X Menyelamatkan Y (vi)
Subyek Predikat Subyek Predikat Obyek
Kalimat I Kalimat II
Kalimat Majemuk Setara
Siapakah X yang menyelamatkan? Siapa pula Y yang diselamatkan?
Untuk mengetahui hal itu, kita perlu memperhatikan penjelasan dari Sang Empunya nama, yaitu Isa Al Masih itu sendiri.
και εαν τις μου ακουςη των ρηματων και μη φυλαξη εγω ου κρινω αυτον˙ ου γαρ ηλθον ινα κρινω τον κοσμον, αλλ ινα σωσω τον κοσμον
aDan jikalau orang mendengar perkataanKu (Ku= Isa) bdan tidak melakukannya, cAku (Isa) tidak menghakiminya sekarang, dkarena sekarang ini Aku (Isa) datang ebukan supaya menghakimi dunia, fmelainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia.
(Injil Yohanes 12:47)
Ayat 47f αλλ ινα σωσω τον κοσμον ” melainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia” menunjukkan bahwa Sang “Aku” menyelamatkan dunia. Kata “Aku” dalam ayat tersebut menunjuk kepada Isa Al Masih sebagaimana ditunjukkan dalam Injil Yohanes 12:44a Ιησους δε εκραξν και ειπεν “Tetapi Isa berkata dan berseru”. Artinya, variabel X dalam kalimat (vi) itu adalah Isa Al Masih. Jadi, kalimat (vi) dapat dituliskan jadi:
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa Menyelamatkan Y (vii)
Subyek Predikat Subyek Predikat Obyek
Kalimat I Kalimat II
Kalimat Majemuk Setara
Ayat 47f αλλ ινα σωσω τον κοσμον ” melainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia” juga menunjukkan pihak yang diselamatkan, yaitu: τον κοσμον “dunia”. Jadi, variabel Y dalam kalimat (vii) itu adalah dunia, sehingga kalimat tersebut menjadi:
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa menyelamatkan dunia (viii)
Subyek Predikat Subyek Predikat Obyek
Kalimat I Kalimat II
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat (viii) dapat dituliskan tanpa analisis sintaksis sebagai berikut:
ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa menyelamatkan dunia (ix)
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa arti nama יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua” (Isa, Yesus) adalah ﺍﷲ “Allāh” telah menyebabkan Isa menyelamatkan dunia. Arti nama yang panjang itu seringkali disingkat jadi:
Juru Selamat dunia (world savior) atau Juru Selamat (savior) (x)
Arti nama itu didukung dengan argumentasi bahwa nama tersebut bukan nama pemberian orang tua, melainkan nama yang Allah berikan melalui firman yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Maryam (Injil Lukas 1:31) dan Yusuf (Injil Matius 1:21). Meskipun ada banyak orang yang bernama “Isa”, hanya Isa Al Masih saja Allah karuniai nama “Isa”. Isa-Isa yang lain namanya berasal dari orang tuanya, bukan nama yang diperoleh melalui firman Allah. Pemberian nama ini saja sudah dapat menunjukkan bahwa orang yang diberi nama Isa oleh Allah diberi tugas menyelamatkan dunia.
Pertanyaan:
1. Siapakah penyelamat dunia itu? Allah ataukah Isa?
Jawab:
Secara fisik, penyelamat dunia adalah Isa Al Masih. Namun, secara metafisis, yang menyebabkan Isa Al Masih menyelamatkan dunia adalah ﺍﷲ “Allāh”, jadi penyelamat dunia adalah ﺍﷲ “Allāh”.Dengan kata lain, juru selamat dunia adalah ﺍﷲ “Allāh” (tinjauan metafisis) dan Isa Al Masih (tinjauan fisis), tergantung tinjauannya.
Peran Isa tersebut dapat dianalogikan dengan peran tim SAR yang menyelamatkan korban bencana alam. Secara fisik dan kasat mata, tim SAR lah yang menyelamatkan korban bencana, namun secara metafisis, Allah-lah yang menyelamatkan korban bencana alam itu. Jawaban pertanyaan tersebut tergantung pada tinjauan yang kita pakai.
2. Apakah penjelasan ini tidak mengingkari kodrat Ilahiyah Isa Al Masih Al Kalimatullah?
Jawab:
Penjelasan tersebut sama sekali tidak mengingkari kodrat Ilahiyah dan kodrat insani Isa Al Masih sebagai Kalimatullah yang nuzul ke dunia.
Analoginya demikian:
Bila Isa dianalogikan dengan peta, maka peta itulah yang menyelamatkan orang tersesat agar tidak tersesat. Ilmu dalam peta itu adalah Ilmu Allah yang berkodrat Ilahiyah, namun lembaran peta itu lengkap dengan gambar-gambarnya dan tulisan-tulisannya adalah berkodrat Insani. Allah menyebabkan “peta itu” (yaitu Isa Al Masih) menyelamatkan dunia, baik peta dalam artian makhluqiyah (kertas, tinta, tulisan, gambar) maupun peta dalam artian Ilahiyah (Ilmu Dzati yang terkandung dalam peta itu dan yang merupakan hakikat peta tersebut). Tentang kodrat ganda Isa Al Masih dan kodrat ganda Kitabullah telah dibahas pada seri-seri sebelumnya.
Apakah عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab) sama dengan يَسُوعْ “Yašû’ ” (bahasa Arab)
Apakah عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab) sama dengan يَسُوعْ “Yašû’ ” (bahasa Arab)
Pada seri 2.4 telah kita bahas bahwa عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab) sama dengan Ιησους “Yēsūs” (bahasa Yunani) dan bahwa kedua nama itu sama-sama berasal dari bahasa Aram dan Ibrani, yaitu dari skrip gundul ישוע “Y-Š-Û-’ “. Pada artikel ini, kita akan melihat bahwa skrip gundul ישוע “Y-Š-Û-’ “ ditransliterasikan ke bahasa Arab menjadi يسوع “Y-Š-Û-’ “.
Gambaran proses transliterasi tersebut sebagai berikut:
Aram/ Ibrani ישוע “Y-Š-Û-’ “ → ע ( ‘ ) + ו (Û) + ש (Š) + י
(Y)
↓ ↓ ↓ ↓
Arab يسوع “Y-Š-Û-’ “ ← ع ( ‘ ) + و (Û) + س (Š) + ي (Y)
Radikal י “Y” pada skrip ישוע “Y-Š-Û-’ “ dibaca “Ye” (bahasa Ibrani dan Aram). Berhubung dalam bahasa Arab tidak dikenal tanda vokal “e”, maka cara baca skrip gundul ישוע “Y-Š-Û-’ “ tersebut mengalami Arabisasi dan penyesuaian dengan lidah Arab, sehingga dibaca dengan vokal “a”. Akibatnya, skrip يسوع “Y-Š-Û-’ “ dibaca يَسُوعْ “Yašû‘ ” (bahasa Arab).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa يَسُوعْ “Yašû‘ ” (bahasa Arab) sama dengan عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab).
Dengan demikian, arti nama يَسُوعْ “Yašû’ “Yasu’” sama dengan arti nama عِيسٰى’`Κ⒠“Isa” (bahasa Arab)
Pada seri 2.4 telah kita bahas bahwa عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab) sama dengan Ιησους “Yēsūs” (bahasa Yunani) dan bahwa kedua nama itu sama-sama berasal dari bahasa Aram dan Ibrani, yaitu dari skrip gundul ישוע “Y-Š-Û-’ “. Pada artikel ini, kita akan melihat bahwa skrip gundul ישוע “Y-Š-Û-’ “ ditransliterasikan ke bahasa Arab menjadi يسوع “Y-Š-Û-’ “.
Gambaran proses transliterasi tersebut sebagai berikut:
Aram/ Ibrani ישוע “Y-Š-Û-’ “ → ע ( ‘ ) + ו (Û) + ש (Š) + י
(Y)
↓ ↓ ↓ ↓
Arab يسوع “Y-Š-Û-’ “ ← ع ( ‘ ) + و (Û) + س (Š) + ي (Y)
Radikal י “Y” pada skrip ישוע “Y-Š-Û-’ “ dibaca “Ye” (bahasa Ibrani dan Aram). Berhubung dalam bahasa Arab tidak dikenal tanda vokal “e”, maka cara baca skrip gundul ישוע “Y-Š-Û-’ “ tersebut mengalami Arabisasi dan penyesuaian dengan lidah Arab, sehingga dibaca dengan vokal “a”. Akibatnya, skrip يسوع “Y-Š-Û-’ “ dibaca يَسُوعْ “Yašû‘ ” (bahasa Arab).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa يَسُوعْ “Yašû‘ ” (bahasa Arab) sama dengan عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab).
Dengan demikian, arti nama يَسُوعْ “Yašû’ “Yasu’” sama dengan arti nama عِيسٰى’`Κ⒠“Isa” (bahasa Arab)
Selasa, 16 Februari 2010
Hayu Diajar aksara SUnda
Tah ieu teh aksara sunda....
ha na ca ra ka da ta sa wa la pa ja ya nya ma ga ba nga
a i u e o eu
ᮠ ᮔ ᮎ ᮛ ᮊ ᮓ ᮒ ᮞ ᮝ ᮜ ᮕ ᮏ ᮚ ᮑ ᮙ ᮌ ᮘ ᮍ
ᮃ ᮄ ᮅ ᮈ ᮇ ᮉ
urang sunda teh kudu bisa aksara sunda atuh.......
ᮅᮔᮤᮗᮨᮁᮞᮤᮒᮞ᮪ ᮕᮓ᮪ᮏᮓ᮪ᮏᮛᮔ᮪ ᮒᮨᮂ ᮊᮙ᮪ᮕᮥᮞ᮪ ᮊᮥᮛᮤᮀ, ᮊᮥᮛᮤᮀ ᮓᮤᮃᮏᮁ ᮓᮤ ᮃᮔᮤᮙᮜ᮪ ᮞ᮪ᮎᮤᮈᮔ᮪ᮎᮨ ᮅᮔ᮪ᮕᮓ᮪
ᮞᮜᮙ᮪ ᮊᮨᮔᮜ᮪ ᮒᮤ ᮊᮥᮛᮤᮀ ᮑ...ᮠᮚᮥ ᮅᮛᮀ ᮏᮓᮤ ᮓᮥᮜᮥᮁ
ha na ca ra ka da ta sa wa la pa ja ya nya ma ga ba nga
a i u e o eu
ᮠ ᮔ ᮎ ᮛ ᮊ ᮓ ᮒ ᮞ ᮝ ᮜ ᮕ ᮏ ᮚ ᮑ ᮙ ᮌ ᮘ ᮍ
ᮃ ᮄ ᮅ ᮈ ᮇ ᮉ
urang sunda teh kudu bisa aksara sunda atuh.......
ᮅᮔᮤᮗᮨᮁᮞᮤᮒᮞ᮪ ᮕᮓ᮪ᮏᮓ᮪ᮏᮛᮔ᮪ ᮒᮨᮂ ᮊᮙ᮪ᮕᮥᮞ᮪ ᮊᮥᮛᮤᮀ, ᮊᮥᮛᮤᮀ ᮓᮤᮃᮏᮁ ᮓᮤ ᮃᮔᮤᮙᮜ᮪ ᮞ᮪ᮎᮤᮈᮔ᮪ᮎᮨ ᮅᮔ᮪ᮕᮓ᮪
ᮞᮜᮙ᮪ ᮊᮨᮔᮜ᮪ ᮒᮤ ᮊᮥᮛᮤᮀ ᮑ...ᮠᮚᮥ ᮅᮛᮀ ᮏᮓᮤ ᮓᮥᮜᮥᮁ
Langganan:
Postingan (Atom)